Gelombang
dipermukaan air laut, yang terjadi karena adanya angina tau karena gangguan
lain, sudah sama kita kenal. Suatu vumber bunyi dapat terdengar berkat rambatan
gelombang dalam atmosfer yang
“memisahkan” si pendengar dari sumber tersebut, dan gerak getar (vibrasi)
sumber bunyi itu sendiri adalah apa yang dinamakan gelombang stasioner. Sifat
cahaya yang dapat kiata amati paling jitu dijelaskan berdasarkan teori
gelombang dan menurut pengetahuan kita sifat gelombang cahaya pada dasarnya sama
dengan sifat gelombang radio, gelombang infra merah dan ultra ungu, gelombang
sinar-x, dan gelombang sinar gamma. Salah satu perkembangan ilmjju fisika yang
menakjubkan dalam abad ke-20 ini ialah penemuan bahwa setiap materi “diberkahi”
sifat gelombang dan bahwa seberkas electron, misalnya, dipantulkan oleh
Kristal, sama seperti seberkas sinar-x.
Bidang
ilmu tentang gelombang erat hubungannya dengan bidang ilmu tentang gerak
selaras (harmonic motion). Bila gelombang bergerak dalam suatu zat materi, tiap
partikel zat itu akan bergerak terhadap posisi kesetimbangannya. Karena itu,
persoalan kita disini ialah mengenai gerak getar jumlah besar partikel, jadi
bukan mengenai gerak getar satu partikel saja.
Apabila
getaran partikel tegak lurus pada arah rambatan gelombang, gelombangnya disebut
gelombang transversal (melintang).
Jika partikel bergetar dalam arah rambatan gelombang, gelombangnya disebut
gelombang longitudinal (membujur).
Andaikan salah satu ujung medium dipakva untuk bergetar secara periodic, perpindahan
y (baik transversal maupun longitudinal) yang berubah dalam waktu menurut
persamaan gerak selaras sederhana :
y = Y sin ωt
atau
y = Y cos ωt
selama
gerak setengah daur, suatu perpindahan kearah yang satu merambat melalui
medium itu, dan selama gerak yang setengah daur lagi, terjadi perpindahan
kearah yang berlawanan. Rentetat tak putus-putus gangguan yang timbul karenanya
akan menjalar dengan suatu kecepatan yang bergantung pada sifat medium disebut
gelombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar